Chairil Anwar dengan sajaknya |
Affadi dengan lukisannya |
Apa yang mendorong Chairil Anwar bersajak ataupun Affandy melukis? Kegairahan untuk menyatakan sesuatu yang muncul dalam lubuk hati dan jadi buah pemikiran, melontarkannya keluar dengan cara sendiri yang khas. Berbeda dengan orang lain dalam bentuk dan ekspresi sesuai dengan bakat mereka masing-masing.
Adanya materi-materi yang ada dalam kehidupan menjadi olahan dialektika seseorang sendiri maupun dengan orang lain. Lalu dipenjarakan dalam pikiran logika. Dan timbullah menjadi dorongan kegelisahan yang sangat untuk dilahirkan dan dilontarkan ke dunia lepas. Dorongan itu disebabkan oleh perasaan cinta, benci, kecewa, gembira, gambaran seketika ataupun yang sudah mendalam lama. Sumbernya adalah pengalaman lahiriah ataupun batiniah si pelaku (seni) pribadi, meskipun pengalaman itu juga dirasakan oleh banyak orang lain bersama dia. Tetapi pada si pelaku (seni), pengalaman itu dirasakan lebih hebat lebih mendalam, lebih intens.
Karya adalah apa yang muncul dari apa yang dirasakandan dipikirkannya serta dihayati dengan intensif tentang segala permasalahan kehidupan dan penghidupan dalam bentuk-bentuk yang khas sesuai dengan bakat dan bawaan pribadinya.
Karya lahir dari pemikiran, keyakinan dan cita-cita yang dibenahi oleh pengalaman yang dirasakan secara intens. Manusia adalah sebuah karya dari Tuhan. Manusiapun pencipta karya. Manusia pertama-tama adalah individualis karena diciptakan oleh Tuhan Yang Mahakuasa untuk bertanggungjawab secara perseorangan terhadap segala perbuatannya, seperti yang difirmankan Allah Surat Al-Infithar :
Bila langit merekah pecah
Bila bintang-bintang berserakah jatuh
Bila samudra melimpah ruah
Bila kuburan habis terbongkar
Maka tiap jiwa akan mengetahui
Apa yang telah diperbuatnya
Dan apa yang telah dilalaikannya